Wednesday, February 3, 2010

Ceritera Cinta Dilukakan

cerita ini tidak akan berulang
cinta ini tidak akan berulang
keceriaan ini tidak akan berulang
segalanya tinggal disini
berakhir disini
terkubur disini
kutemui dirimu disini
kau bina impian dan harapan juga disini
lalu hatiku dicalar balar juga disini
dalam tangis.






Kalaulah angin dapat berlagu
Akan kupinta ia dendangkan
Lagu rindu untukmu
Jika rembulan bisa berkata
Akan kukirimkan pesanan cinta buatmu
Seandainya sang awan boleh melukis
Akan kupinta ia lakarkan namamu
Di langit biru
Lalu suatu waktu
Seandainya tuhan memberi restu
Untuk kita menyatu
Maka
Sang angin, rembulan dan awan
Akan menjadi saksi
Agungnya cintaku terhadapmu


Perempuan itu, dibelengu derita

Aku bentangkan kasih di ribaan mentari
Kasih terbakar menghangusi diri
Aku hamparkan sayang di dakapan bulan
Bulan meretak, sayangku tercampak
Aku benamkan cintaku di jiwa manusia,
aku kecewa, hati terluka
Dosa apakah yang terpikul
Janji apakah yang telah tertulis
Mengharapkan sekelumit kasih
Kepedihan tidak pernah selesai
Mengimpikan secubit sayang
Penderitaan berpanjangan
Mendambakan secebis cinta
Seluruh impian dikoyak carikkan
Diri dilontar ke rimbunan sepi
Hati dicampak ke lautan api
Jiwa di humban ke belantara sengsara
Nafas pun semakin menyesak
Sedang kehidupan belum lagi sudah
Dan penderitaan itu belum bernoktah

PUISI KASIH

Pertamakali kuekori dirimu dengan penjuru mataku
Degup debar bergemuruh dijantungku
Pertamakali kudengar suaramu
Menyentuhi gegendang telingaku
Laluan kasihku terbuka untukmu
Pertamakali kulihat senyuman
Yang menghiasi seraut wajahmu
sambil melambaikan tangan pada petang itu
Seolah menembusi pintu hati yang terkunci kian lama
Pertama kali kita bertentang mata
Sambil tangan menjabat mesra
Aku benar-benar pasti
Dirimulah yang aku cari