Monday, February 20, 2012

derita ini,tiada noktah....

Berapa lama lagi hati dapat bertahan
Tika malam semakin menghimpit
Kesepian semakin menekan
Pandang ke kiri hitam
Pandang ke kanan kegelapan
Meski berteman
Aku keseorangan dan kekosongan
Alangkah pedih
Alangkah terhiris
Mendengar dan melihat
Orang sekeliling di belengu kebahagiaan
Tapi aku dibelit penderitaan
Sehingga bila?
Sampai ke mana?
Airmataku tiada lagi untuk tumpah
Suara batinku sudah lenyap untuk menjerit
Aku inginkan pengertian
adakah aku hanya pelengkap kehidupan
Untuk insan lain
Sedang diri harus bersabar
dan mengorbankan diri
walau hati mengelepar dan meronta
ingin kebebasan
izinkan aku mencapai impian
izinkan aku mencicip kebahagiaan
walau sesaat Cuma
namun aku terus di ikat tambat
dalam penderitaan yang tiada noktah.

Sunday, February 19, 2012

sepi sang ISTERI

dalam kamar ini
seorang isteri terusan bertilamkan duri
berbantalkan gerigi
selimutnya sepi
mimpinya sunyi

hari-hari yang dilalui
adalah duka yang tidak direla
mengekori sentiasa
terkoyaklah anganan zaman remaja
rumahtangga itu syurga
nyatanya penjara
menghimpunkan airmata
hendak dilimpahkan di dada siapa

semalam,hari ini,esok
dan sampai bila-bila
penantian belum pasti akan terisi
di hati terus menangisi diri
akan adakah nanti
seorang isteri
yang membawa keperawanannya
sehingga nafas terhenti
dan tubuh dipeluk
oleh bumi yang berahi....

Puisi sepi............

jangan biarkan sepi itu menggigit
pedih dan perit
jangan biarkan sunyi itu merobek
bisa dan sakit
jangan biarkan rindu itu mengintip
datangnya setinggi debu
mengalir laju memasuki kalbu

jangan biarkan sepi,sunyi,rindu
menggeluti diri,melingkari hati
tak tersinar cahaya menembusi jiwa
kegelapan mendekap erat
kosong dan bisu
lepaskan perlahan
satu persatu
biar lara tidak lagi bertandang
biar duka tidak lagi bertamu
cantumkan segala kelukaan
hapuskan segala penderitaan yang mencengkam…